Indonesia kaya akan budaya, adat istiadat, dan tradisi yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Salah satu bentuk tradisi yang tetap lestari hingga kini adalah aqiqah—ibadah penyembelihan hewan sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran anak. Meski secara syariat Islam tata cara aqiqah itu seragam, pelaksanaannya di tiap daerah kerap dibalut dengan nuansa lokal yang khas.
Yuk, kita bahas beberapa tradisi aqiqah dari berbagai daerah di Indonesia yang menarik dan sarat makna:
1. Aqiqah ala Betawi
Masyarakat Betawi biasanya menggelar aqiqah bersamaan dengan acara nujuh bulanan atau selapanan. Nasi kebuli, semur, dan sayur asem menjadi hidangan wajib. Anak akan dibedong, lalu didoakan oleh para sesepuh sambil dibacakan doa-doa.
2. Tradisi Jawa: Aqiqah + Selapanan
Di Jawa, aqiqah sering dilakukan pada hari ke-7, ke-35 (selapan), atau ke-100 setelah kelahiran. Selain kambing aqiqah, ada juga bubur merah putih, tumpeng, dan makanan khas lain yang dibagikan kepada tetangga. Kadang, rambut bayi ditimbang dan diganti dengan emas atau perak, sesuai tradisi.
3. Madura: Aqiqah Sekaligus Kenduri Besar
Di Madura, aqiqah sering dirayakan meriah. Masyarakat akan mengundang banyak tamu, menyembelih kambing sesuai syariat, lalu mengadakan pengajian dan kenduri. Tidak jarang, acara ini digabung dengan syukuran lain seperti tasyakuran rumah.
4. Sunda: Aqiqah Sederhana Tapi Khidmat
Warga Sunda umumnya menggelar aqiqah dengan sederhana namun penuh makna. Nasi kuning, ayam bakar, dan sayur lodeh menjadi sajian utama. Kadang juga ditambah acara ngabesan (pemberian nama anak) di depan keluarga besar.
5. Minang: Aqiqah dengan Nuansa Adat
Suku Minangkabau di Sumatera Barat punya tradisi unik bernama manjapuik marapulai atau baralek. Aqiqah sering dilaksanakan dalam bentuk pesta yang menyatu dengan adat. Para tetua adat akan hadir, dan pembacaan doa dilengkapi dengan pembacaan syair adat.
6. Bugis-Makassar: Aqiqah dalam Rangkaian Mappaci
Di Sulawesi Selatan, aqiqah terkadang disatukan dengan mappaci—sebuah prosesi adat untuk membersihkan diri dan memberikan restu. Makanan disajikan dalam passapu (wadah bambu) dan dibagikan kepada tetangga sekitar.
7. Aceh: Aqiqah Berbalut Zikir dan Doa
Tradisi aqiqah di Aceh biasanya diisi dengan acara zikir bersama, pembacaan surah Yasin, serta ceramah agama. Kambing aqiqah disembelih lalu dimasak dalam bentuk gulai atau kari khas Aceh yang kaya rempah.
8. Papua: Aqiqah dalam Bingkai Komunitas
Di beberapa wilayah Papua, aqiqah dilakukan secara kolektif bersama komunitas Muslim. Daging kambing akan dibagikan kepada warga sekitar, dan acaranya bisa digabung dengan pengajian, pemutaran video islami, hingga tausiyah dari ustaz lokal.
9. Bali: Aqiqah dalam Lingkungan Minoritas Muslim
Meskipun Muslim di Bali termasuk minoritas, pelaksanaan aqiqah tetap khusyuk. Umumnya dilakukan di masjid atau rumah, dengan pembacaan doa bersama dan sajian masakan khas seperti sate lilit kambing dan lawar. Acara ini juga sekaligus mempererat ukhuwah di komunitas Muslim Bali.
Kini, pelaksanaan aqiqah juga mulai mengikuti perkembangan zaman. Banyak keluarga memilih mengundang sanak saudara dan tetangga menggunakan undangan digital. Selain lebih praktis dan hemat biaya, undangan digital juga ramah lingkungan dan bisa memuat info lengkap seperti lokasi, waktu, hingga ucapan syukur lewat video singkat.
Kamu bisa menggunakan undangan digital dari platform terpercaya. Salah satunya adalah
diaqiqah.com, yang menyediakan template undangan aqiqah digital yang mudah dibagikan ke WhatsApp, Instagram, maupun email!
Setiap daerah punya ciri khas dan kekayaan budaya tersendiri dalam menyambut buah hati lewat prosesi aqiqah. Namun satu hal yang tetap sama adalah niat bersyukur dan berbagi kebahagiaan. Apapun bentuknya, aqiqah adalah momen sakral yang patut dirayakan dengan ikhlas, hikmat, dan tentunya bisa disebarkan lebih mudah lewat teknologi digital.
Jangan lupa, abadikan dan sebarkan undangan aqiqah kamu lewat
diaqiqah.com – cepat, cantik, dan penuh makna!