Bagi anak-anak, bermain adalah dunia mereka. Salah satu permainan yang sering dilakukan adalah bermain peran atau role play, misalnya pura-pura jadi dokter, guru, polisi, bahkan pedagang kecil. Meski terlihat sederhana, aktivitas ini punya dampak besar bagi perkembangan kreativitas dan kepribadian anak.


1. Mengembangkan Imajinasi
Saat anak berperan sebagai karakter tertentu, ia belajar menggunakan imajinasinya untuk membangun cerita. Misalnya, saat jadi dokter, ia akan membuat skenario tentang pasien, obat, dan cara menyembuhkan.


2. Belajar Empati dan Sosialisasi
Dengan bermain peran, anak mencoba memahami sudut pandang orang lain. Misalnya, ia belajar bagaimana rasanya jadi guru yang mengajar murid atau jadi orang tua yang menasehati anaknya.


3. Meningkatkan Kemampuan Bahasa
Anak akan banyak bicara saat bermain peran. Ini melatih kosakata baru, kemampuan bercerita, sekaligus percaya diri untuk berbicara di depan orang lain.


4. Melatih Problem Solving
Dalam role play, anak sering membuat konflik kecil dalam ceritanya. Misalnya, pasien sakit parah, toko kehabisan barang, atau siswa yang nakal. Dari sini anak belajar mencari solusi sesuai imajinasinya.


5. Sarana Belajar Kehidupan Nyata
Bermain jual-beli bisa mengenalkan konsep uang, sementara main sekolah-sekolahan bisa mengenalkan disiplin dan aturan. Role play jadi jembatan anak mengenal dunia nyata dengan cara yang menyenangkan.



Bermain peran bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga cara efektif untuk mendidik anak. Jadi, jangan remehkan ketika anak sibuk pura-pura jadi dokter atau penjual es krim. Biarkan mereka bereksplorasi, karena dari permainan sederhana itu tumbuhlah kreativitas, empati, dan keterampilan hidup yang bermanfaat di masa depan.

Kalau kamu sedang menyiapkan acara aqiqah dan ingin undangan yang elegan tapi tetap ramah budget, coba deh cek diaqiqah.com. Banyak template undangan digital cantik yang bisa disesuaikan sesuai tema dan gaya acara kamu — praktis, hemat, dan pastinya tetap berkesan.