Pertumbuhan bayi seringkali penuh dengan kejutan, salah satunya adalah periode pertumbuhan pesat atau growth spurt.
Growth spurt adalah fase di mana bayi mengalami peningkatan signifikan dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan. Selama fase ini, bayi mungkin terlihat lebih lapar, tidur lebih sering, dan membutuhkan lebih banyak perhatian.
Memahami apa yang terjadi dalam tubuh bayi selama growth spurt bisa membantu orang tua lebih siap dan mampu mengatasi tantangan yang muncul. Salah satu pertanyaan umum adalah seberapa sering growth spurt terjadi dan kapan waktu yang tepat untuk mengharapkannya.
Meskipun setiap bayi berbeda, growth spurt umumnya terjadi beberapa kali dalam setahun, terutama dalam 6 sampai 12 pekan pertama kehidupan. Namun, frekuensi ini bisa bervariasi tergantung pada faktor genetik dan pola makan bayi.
Selama growth spurt, perubahan pola makan dan tidur bayi mungkin terlihat. Bayi bisa menjadi lebih rewel, sering minta disusui, atau tidur lebih banyak dari biasanya. Memahami tanda-tanda ini membantu orang tua memberikan perawatan yang tepat dan memenuhi kebutuhan bayi mereka. Walaupun growth spurt adalah bagian alami dari perkembangan, perubahan mendadak ini bisa menjadi tantangan bagi orang tua.
Mengenal Growth Spurt pada Bayi
Dilansir dari laman HaiBunda, mengutip Cleveland Clinic, pertumbuhan anak terjadi seiring bertambahnya usia. Setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda sebelum mencapai kematangan fisik antara usia 15 hingga 20 tahun. Dalam proses perkembangannya, anak mengalami percepatan pertumbuhan yang pesat, yang terjadi ketika anak mencapai tonggak pertumbuhan fisik baru seperti tinggi dan berat badan dalam waktu singkat.
Tanda-tanda Growth Spurt pada Bayi
Mengutip dari laman Parents, berikut tanda-tanda growth spurt yang perlu diperhatikan:
1. Bayi Terus Merasa Lapar
Ketika pola makan bayi telah ditetapkan, tiba-tiba bayi ingin makan sepanjang waktu. Pada bayi yang mendapat ASI, ini bisa berlangsung dua hingga empat hari di mana mereka ingin menyusui intensif. Bayi yang diberi susu formula mungkin merasa tidak puas setelah menghabiskan sebotol susu. Metabolisme yang cepat meningkatkan frekuensi kebutuhan makanan.
2. Perubahan Pola Tidur Bayi
Tidur memainkan peran penting dalam regulasi hormon pertumbuhan. Beberapa orang tua melaporkan bayi mereka tidur lebih banyak selama periode pertumbuhan, sementara yang lain melihat penurunan durasi tidur. Memperpanjang waktu tidur bisa menjadi solusi jika bayi terlihat lelah.
3. Bayi Lebih Rewel dari Biasanya
Bayi bisa menjadi lebih rewel karena peningkatan kebutuhan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan pesat, sehingga mereka merasa lebih lapar dan ingin makan lebih sering. Ini dapat menyebabkan bayi sering menangis atau mencari botol susu.
4. Menguasai Trik-Trik Baru
Saat bayi mengembangkan kemampuan baru, otaknya juga berkembang bersama dengan tubuhnya. Bayi belajar menavigasi dunia sekitar seiring dengan perkembangan fisiknya.
5. Bayi Lebih Sensitif dari Biasanya
Bayi mudah tersinggung di siang hari, kemungkinan besar karena kurang tidur. Walaupun lebih sensitif, tidak ada indikasi bahwa lonjakan pertumbuhan menyebabkan rasa sakit. Percepatan pertumbuhan bayi adalah bagian alami dari perkembangannya.
Penyebab Growth Spurt pada Bayi
Menurut Cleveland Clinic, growth spurt terjadi karena:
1. Perkembangan Alami
Pembentukan tulang, otot, dan penimbunan lemak di tubuh bayi yang diproduksi dari nutrisi yang mereka konsumsi.
2. Faktor Genetik
Gen yang diwarisi dari orang tua menentukan seberapa tinggi anak akan tumbuh dan seberapa cepat mereka mencapai ketinggian maksimalnya.
3. Pengaruh Lingkungan
Pola makan, asupan nutrisi yang tepat, serta paparan terhadap zat berbahaya seperti polusi atau timbal, dan kondisi kesehatan janin selama kehamilan memengaruhi pertumbuhan anak.
Tips Menenangkan Bayi Selama Growth Spurt
Menurut The Bump, berikut langkah-langkah untuk menenangkan bayi selama growth spurt:
Jangan selalu merespons setiap tangisan dengan memberikan makanan tambahan.
Berikan ASI lebih sering di siang hari, namun tunda makanan tambahan di antara waktu makan utama, terutama menjelang tidur malam.
Gunakan metode menenangkan sebelum tidur, seperti mengganti popok, membungkus bayi kembali, menyalakan suara putih, atau bernyanyi.
Miliki kesabaran dan perspektif yang sama untuk membantu bayi yang sulit terhibur selama lonjakan pertumbuhan.
Hindari memberi makanan berlebih untuk menghibur bayi, karena dapat meningkatkan berat badan secara tidak wajar.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang si kecil, Bunda.
Ilustrasi bayi yang mengalami Gworth Spurt (Foto: Freepik)