Pernahkah Bunda mendengar tentang sleep training, aktivitas yang sering dilakukan oleh para ibu untuk anak kecil mereka? Bagaimana cara yang tepat untuk menerapkannya?

Sleep training adalah serangkaian teknik yang digunakan oleh orang tua untuk membantu bayi dan anak kecil tidur secara mandiri. Ini juga dapat melatih anak untuk tidur dengan teratur selama malam.

Namun, penerapan sleep training perlu dilakukan dengan hati-hati. Metodenya dapat disesuaikan agar sesuai dengan kebutuhan anak dan keluarga.


Manfaat Sleep Training

Menurut dr. K.S. Denta M.Sc, Sp.A, seorang dokter spesialis anak, sleep training memiliki banyak manfaat bagi anak. Selain membantu meningkatkan kualitas tidur anak, metode ini juga dapat memperkuat hubungan antara anak dan orang tua. Dr. Denta menyatakan, "Meskipun mungkin ada beberapa tantangan, namun hasilnya sangat memuaskan bagi anak yang bisa tidur mandiri."


Cara Menerapkan Sleep Training

Dr. Denta menunjukkan beberapa cara dan metode untuk menerapkan sleep training pada anak:

1. Metode Ferber
Bunda dapat meninggalkan anak dalam kamar tidurnya dan memeriksanya pada interval waktu tertentu, dengan interval waktu yang meningkat dari 5 hingga 20-30 menit.

2. Metode Cry It Out
Metode ini melibatkan meninggalkan Si Kecil di kamar tidurnya tanpa intervensi selama 5 hingga 20 menit sebelum orang tua memeriksanya, tanpa mengambilnya dari kamar tidur.

3. Metode Chair
Bunda atau Ayah dapat duduk di kursi di dekat tempat tidur anak, memberikan dorongan verbal atau fisik hingga anak tertidur, dan secara bertahap memindahkan kursi lebih jauh dari tempat tidur anak.

4. Metode Bedtime Fading
Bunda dapat memindahkan waktu tidur anak secara bertahap, mulai dari menunda waktu tidur sekitar 15 menit dan meningkatkannya hingga mencapai waktu tidur yang diinginkan.


Jika Bunda tertarik untuk melakukan sleep training, semoga informasi ini bermanfaat!


(Foto/Gambar: Ilustrasi baby sleep training/iStockphoto)